Rabu, 24 Agustus 2011

APABILA HATI YANG TELAH BERSIH TERKOTORI LAGI

Alkisah akan diadakan suatu pertemuan besar para wali. Sehingga semua muridnya sibuk menyiapkan nampan (wadah tempat makanan). Karena banyaknya makanan hingga tidak tertampung lagi, maka dicari tempat yang lain. Akhirnya murid tersebut membersihkan sebuah wadah (tempat makanan) yang kotor dan biasa digunakan untuk tempat sampah. Hingga wadah tersebut menjadi bersih, dan tidak kelihatan biasa digunakan untuk tempat sampah. Akhirnya nampan tersebut diisi oleh buah-buahan yang segar.

Esok harinya tibalah pertemuan besar para wali dimulai. Sampai saat jamuan makan, maka semua makanan pun dihidangkan. Selesai makan, tiba untuk makanan penutup berupa buah-buahan. Wali selaku pemilik rumah, tahu dan melihat nampan yang biasa digunakan tempat sampah berubah menjadi tempat buah-buahan. Akhirnya sang wali bertanya kepada muridnya, kenapa nampan itu ada disitu. Murid pun menjelaskan.
Akhirnya sang wali menyuruh murid tersebut untuk menempatkan kembali nampan tersebut ditempat semula, yaitu menjadi tempat sampah.

Ketika murid hendak mendekati nampan, dengan ijin Allah nampan tersebut berbicara : "Wahai Tuan, aku memang dahulu kotor dan menjijikan. Semua barang sisa makanan berada ditempatku hingga aku sedemikian kotornya. Kini aku telah dibersihkan dan indah untuk menampung barang-barang yang bagus. Sekarang tuan hendak mengembalikan keadaanku menjadi tempat menampung kotoran lagi. Sungguh lebih baik aku hancur daripada aku yang telah bersih menjadi kotor kembali". Para wali dan semua murid takjub dibuatnya. Dan dengan ijin Allah, nampan tersebut pun hancur seketika, karena tidak sanggup untuk menampung kotoran lagi.

Sebuah Renungan:
 Katakanlah seumpama wadah tersebut seibarat hati. Hati yang tadinya kotor dan berdebu karena berbagai macam dosa yang dibuat, kemudian dibersihkan dan dibeningkan dengan permohonan ampunan dan amal yang baik.
 Namun jangan pernah sekali-kali ketika hati yang telah bersih, kembali untuk menampung kotoran dengan amalan yang jelek. Maka hati akan semakin hancur dan tidak akan sanggup untuk menerima kembali kebaikan.

 Diilhami sebuah hadit yang disabdakan oleh Nabi SAW:"Sesungguhnya dalam dirimu terdapat segumpal daging, jika baik segumpal daging itu maka baiklah seluruh anggota tubuhmu, jika segumpal daging itu jelek, maka jeleklah seluruh anggota tubuhmu, dia adalah hati".MAC23022010

2 komentar: